“SEJATINYA (IPNU – IPPNU)”
Ajar adalah petunjuk yang diberikan agar seseorang
mau menuruti (mengetahui sesuatu). (kamus
Besar Bahasa Indonesia Edisi III Hal 29).Belajar adalah berusaha untuk
memperoleh ilmu atau mengusasi suatu ketrampilan. (kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III Hal 30).Pembelajaran adalah
proses cara menjadikan orang belajar. kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III
Hal 30).Pemelajaran adalah proses, cara mempelajari. kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi III Hal 30).
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU) dan Ikatan
Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (IPPNU) adalah organ kaderisasi NU yang
keberadaannya disiapkan untuk menjadi wadah dan aktualisasi pelajar – pelajar
NU. Oleh karena itu segenap gerak langkah dan “ideologi” nya berada dalam
bingkai Ahl-Sunnah Wa Al-Jama’ah, atau yang kerap disebut dengan “ASWAJA”.Sementara
itu perubahan kembali menjadi ‘’Pelajar” pada kongres Surabaya XIV tahun 2003 dan di
mantapkan pada kongres di Jakarta tahun 2006 memeiliki latar belakang futuristik, banyak kalangan
terutama ditingkat ranting atau pimpinan anak cabang (PAC) keliru dalam
menafsirkan arti kata pelajar. Banyak kalangan umum menafsirkan kata pelajar
adalah orang yang duduk dibangku sekolah atau yang mencari ilmu didunia formal
padahal pelajar diartikan seperti pada
keterangan diatas.
Dampak perubahan dari putra ke pelajar sangat
signifikan, ketika menengok ke masyarakat umum atau di tingkat Pimpinan Anak
Cabang (kecamatan). Di era sekarang sangat kentara IPNU identik dengan anak
pelajar, betapa tidak kepengurusan ipnu seolah – olah dikuasai atau dimonopoli
oleh pelajar yang menuntut pendidikan didunia formal. Akibat salah persepsi inilah IPNU sulit tuk
melebarkan sayapnya dan hanya berkembang di dunia pendidikan dibawah naungan
lembaga Ma’arif NU. IPNU bagaikan harimau yang kehilangan taringnya,, begitu
banyak kegiatan tapi terlihat masih masif di kalangan masyarakat umum.
Mari kita buka hati dan mata secara mendalam khususnya warga NU. Karena disinilah anak – anak bangsa diselamatkan dari arus globalisasi dan modernisasi yang merusak karakter kepribadian. Semoga sekelumit tulisan diatas menyadarkan hati bahwa IPNU adalah milik bersama, karena IPNU didirikan tuk kemaslahatan semua umat terutama kader – kader bangsa. Disinilah peran kita (masyarakat nahdliyin) yang sesungguhnya tuk meluruskan persepsi yang salah pada IPNU dimasa ini.
Karya : P&J Pac IPNU –IPPNU Kec Limpung
Post a Comment