Sekedar Ngerti (Ipnu-Ippnu)
Sekedar Ngerti (Ipnu-Ippnu)
Ahlussunnah
wal Jama’ah (Aswaja) adalah sebuah paham (ideologi) yang di
cetuskan oleh Imam al Maturidi dan Abu Hasan al Asy’ari. Dua tokoh yang membuat
metode dan konsep-konsep teologis yang menjadi salah satu paham yang di
legalkan pertama kali pada masa ke Khalifahan Abbasiyah. Paham ini menjadi
bagian dari dinasti Abbasiyah karena pengakuannya terhadap pemerintahan
Abbasiyah dan sekaligus memegang erat hubungan dengan masa lalu, yaitu pada
tataran Sunnah Nabi sehingga mampu mempresentasikan posisi jama’ah sebagai
prinsip-prinsip dasarnya (dalam Marshal G.S Hodgson, 2002). Term Aswaja
menjadi ramai dan banyak di pakai di kalangan umat Islam, selain karena legal formingnya yang diberikan Khalifah
Abbasiyah, sekaligus paham ini juga membantah atas paham-paham sebelumnya,
yakni Mu’tazilah. Puncaknya, ketika tahun 1029 Masehi, Khalifah Abbasiyah
mengeluarkan dekrit al Risalah al
Qadiriyah. Dekrit yang menyatakan larangan atas beredarnya “kemakhlukan al
Qur’an”. Hal ini telah membuktikan bahwa paham Aswaja (Sunni) telah mendapat
dukungan dan legitimasi penuh dari kepala dinasti tersebut (Harun Nasution,
1986).
Aswaja merupakan manifestasi
akan nilai-nilai luhur, sikap dan perilaku yang diajarkan oleh Rasulullah Saw
secara turun-temurun melalui Khalifah yang empat. Aswaja merupakan term
ideologi yang sangat menarik pada saat awal kelahirannya. Seolah umat Islam
telah menemukan jati dirinya yang sudah
lama hilang. Lahirnya Awaja merupakan jalan atas kebuntuan umat Islam.
Aswaja memberikan batasan dalam berpikir. Sehingga, kerangka ideologisnya baik
dalam hakikat, metode, hingga kegunaan/
pelaksanaan dalam memahami agama secara utuh dan menyeluruh mengandung
muatan-muatan nilai yang mengedepankan persatuan, kedamaian, kesejahteraan,
ketentraman dan lain-lain (dalam Abd A’la, 2006). Artinya Aswaja NU adalah paham yang berpegang teguh mengikuti paham al
Asy’ari dan Imam al Maturidi dalam bidang teologi, dan mengikuti ajaran-ajaran
salah satu madzhab yang empat; Imam Abu Hanifah an Nu’man, Imam Malik bin Anas,
Muhammad bin Idris Asy Syafi’i atau Imam ahmad bin Hambal dalam bidang fiqih,
serta menganut dasar-dasar ajaran Imam al Ghazali dan al Junaid dalam tasawuf.
Aswaja merupakan kelompok yang anti terhadap segala
bentuk/ sikap ekstrim (keras). Singkatnya, Aswaja
memiliki metode dan konsep yang
sistematis membentuk nilai-nilai Tasamuh
(toleran), tawazun (seimbang), tawasuth (moderat) dan i’tidal (proporsional). Dengan Aswaja,
umat Islam mampu meletakan batu perbedaan secara arif dan legowo. Mungkin kita
sudah terlalu hapal bila bicara Aswaja, baik dari segi historis maupun
sosiologisnya.
Ikatan Pelajar
Nahdlatul Ulama’ (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (IPPNU)
adalah organ kaderisasi NU yang keberadaannya disiapkan untuk menjadi wadah dan
aktualisasi pelajar – pelajar NU. Oleh karena itu segenap gerak langkah dan “ideologi”
nya berada dalam bingkai Ahl-Sunnah Wa Al-Jama’ah,
atau yang kerap disebut dengan “ASWAJA”. IPNU didirikan pada tanggal 20 Jumadil Akhir 1373 H/
24 Pebruari 1954 dan Tanggal 2 Maret 1955 M/ 8 Rajab 1374 H dideklarasikan
sebagai hari kelahiran IPNU putri. Sejak mula IPNU dan IPPNU ditakdirkan lahir
sebagai organisasi pelajar.perubahan akronim menjadi “ Ikatan Putra Nahdlatul
Ulama’ ” pada tahun 1988 bukan karena tuntutan kebutuhan melainkan sekedar
taktik menghindari buldoser orde baru. Sementara itu perubahan kembali menjadi
‘’Pelajar” pada kongres Surabaya XIV tahun 2003 dan di mantapkan pada kongres di Jakarta tahun 2006 memeiliki latar belakang futuristik, bahwa dalam
system besar nahdlatul ulama, ipnu merupakan lembaga yang bertugas melakukan
kaderisasi ditingkat pelajar, yang terdiri dari siswa dan santri.
Akibat
transformasi itu, membuat tubuh IPNU-IPPNU sedikit terguncang. Pasalnya,
penggunaan kata 'Pelajar' dimaknai banyak kalangan muda NU sebagai 'Siswa yang
bersekolah (Formal)'. Ini menandakan bahwa IPNU-IPPNU mulai mendikotomikan
antara yang siswa dan yang bukan siswa (Non Formal).Padahal, sejatinya bukanlah
demikian. Setiap orang yang mau dan bertekad untuk belajar disebut juga sebagai
pelajar. Artinya, pelajar tidak melulu orang yang belajar di sekolah.Secara
organisatoris IPNU-IPPNU tidak terlepas dari dunia pendidikan dan juga tidak
hanya sekedar melakukan proses kaderisasi melalui institusi pendidikan, lebih
dari sekedar itu harus terumuskan pula strategi untuk memperjuangkan dunia
pendidikan Indonesia di era globalisasi saat ini.
Dunia pendidikan
saat ini memasuki ranah kegelapan ( kekhawatiran). Secara pribadi pendidikan di
negeri ini mengalami kemunduran, akibatnya target pendidikan kehilangan
arah. Mulai dari regulasi yang tidak berpihak pada rakyat, kurikulum yang tidak
tepat, manajemen yang tidak transparan, serta
sarana prasarana yang kurang memadai, mahalnya dunia pendidikan, serta
moral para siswa/i yang amburadul, semakin membuat suramnya pendidikan yang ada
di Indonesia.Sebagai organisasi pelajar, IPNU-IPPNU sudah seharusnya memberikan
solusi cerdas untuk membentengi pelajar NU dari gegap gempitanya arus
modernisme dan gaya hidup yang cenderung liberal.Bagi saya, peran IPNU-IPPNU di
tingkat Anak Cabang menjadi sangat vital, untuk membentuk karakter di
lingkungannya karena Di tingkatan anak cabang inilah ipnu-ippnu dapat
menyentuh segala lini atau sendi kehidupan kader – kadernya.
Betapa mirisnya ketika IPNU-IPPNU hanya
seorang pelajar atau kaum muda yang sedang berkembang dihidangkan pada masalah
yang belum saatnya untuk dihadapkan. Tapi inilah arus globalisasi siap tak siap
harus dan wajib untuk siap, tak menghiraukan walau melangkah sesulit apapun dan
terpincang – pincang ketika berjalan karena “Kualitas bangsa tergantung dengan kualitas kaum mudanya” .Dengan penuh kesadaran dan kelemahan disini
penulis mengajak seluruh pembaca dan masyarakat Nahdliyin khususnya tuk bersama
– sama “Ngopeni” IPNU-IPPNU. Disinilah (IPNU-IPPNU) kaum muda di godog tuk
menjadi pejuang bangsa dan NU pada khususnya dan disinilah masa depan NU
dipertaruhkan, karena IPNU-IPPNU masa
kini adalah cerminan NU 20 tahun mendatang.
Design By : P&J PAC IPNU-IPPNU Kec Limpung
Post a Comment